Friday, March 15, 2019
Di era tahun 1980-an, kendaraan roda dua dengan mesin 2-tak mulai populer di Indonesia. Ketika itu kebanyakan masyarakat menjatuhkan pilihan ke motor 2-tak daripada motor dengan basis 4-tak. Alasan utama seseorang memilih motor 2-tak yaitu akselerasi yang spontan, cepat mencapai top speed perawatan mudah dengan spare part gampang dicari. Yamaha RX King adalah primadona motor 2-tak dari dulu hingga kini. Meski produksinya sudah dihentikan dari 2009 silam namun kenyataannya masih banyak para penggemar yang mencari motor sport yang satu ini.
Kilas balik sejarah RX King di Indonesia, pertama kali konsumen dikenalkan dengan Yamaha RX-K pada tahun 1980. Basis mesin RX-K sama dengan RX King hanya saja belum mengadopsi teknologi YEIS (Yamaha Energy Induction System). Fungsi YEIS yaitu sebagai tempat menampung sisa gas yang tak habis terhisap menuju ruang bakar. Selanjutnya sisa gas tadi bisa digunakan lagi saat motor membutuhkan akselerasi misalnya saat rpm turun kemudian digas maka motor bisa cepat berakselerasi sebab sudah ada cadangan gas dalam tabung YEIS tadi. setelah itu keluar RX-K Special yang sudah menggunakan YEIS.
Pada tahun 1983 publik dikenalkan dengan Yamaha RX King yang juga mengadopsi teknologi YEIS tersebut. RX King edisi pertama ini lebih populer dengan sebutan RX King Cobra. Dinamakan begitu karena model setang yang digunakan sekilas mirip dengan leher ular kobra saat berdiri. Mesinnya memiliki kapasitas 135 cc dengan kode Y1 dan Y2. Menggunakan piston tunggal dengan suplai bahan bakar diatur oleh Karburator Mikuni ukuran 26. Sistem pengapian sudah menggunakan CDI dengan pelumasan Autolube. Secara lengkap spesifikasi RX King versi lawas tersebut adalah sebagai berikut :
- Tipe Mesin : 2 Langkah, Air Cooled
- Diameter x Langkah : 58,0 x 50,0 mm
- Volume Silinder : 132 cc
- Perbandingan Kompresi : 6,9 : 1
- Kopling : Manual, Basah, Multiplat
- Susunan Silinder : Satu/Miring
- Gigi Transmisi : 5 Kecepatan
- Pola Pengoperasian Gigi : 1-N-2-3-4-5
- Karburator : VM 26 x 1 MIKUNI
- Kapasitas Oli Samping : 1 Liter
- Baterai : GM 3-3B/12,3
- Busi : BP 8HS-10
- Sistem Pengapian : CDI
- Sistem Pelumas : Autolube
Kilas balik sejarah RX King di Indonesia, pertama kali konsumen dikenalkan dengan Yamaha RX-K pada tahun 1980. Basis mesin RX-K sama dengan RX King hanya saja belum mengadopsi teknologi YEIS (Yamaha Energy Induction System). Fungsi YEIS yaitu sebagai tempat menampung sisa gas yang tak habis terhisap menuju ruang bakar. Selanjutnya sisa gas tadi bisa digunakan lagi saat motor membutuhkan akselerasi misalnya saat rpm turun kemudian digas maka motor bisa cepat berakselerasi sebab sudah ada cadangan gas dalam tabung YEIS tadi. setelah itu keluar RX-K Special yang sudah menggunakan YEIS.
Pada tahun 1983 publik dikenalkan dengan Yamaha RX King yang juga mengadopsi teknologi YEIS tersebut. RX King edisi pertama ini lebih populer dengan sebutan RX King Cobra. Dinamakan begitu karena model setang yang digunakan sekilas mirip dengan leher ular kobra saat berdiri. Mesinnya memiliki kapasitas 135 cc dengan kode Y1 dan Y2. Menggunakan piston tunggal dengan suplai bahan bakar diatur oleh Karburator Mikuni ukuran 26. Sistem pengapian sudah menggunakan CDI dengan pelumasan Autolube. Secara lengkap spesifikasi RX King versi lawas tersebut adalah sebagai berikut :
- Tipe Mesin : 2 Langkah, Air Cooled
- Diameter x Langkah : 58,0 x 50,0 mm
- Volume Silinder : 132 cc
- Perbandingan Kompresi : 6,9 : 1
- Kopling : Manual, Basah, Multiplat
- Susunan Silinder : Satu/Miring
- Gigi Transmisi : 5 Kecepatan
- Pola Pengoperasian Gigi : 1-N-2-3-4-5
- Karburator : VM 26 x 1 MIKUNI
- Kapasitas Oli Samping : 1 Liter
- Baterai : GM 3-3B/12,3
- Busi : BP 8HS-10
- Sistem Pengapian : CDI
- Sistem Pelumas : Autolube
Foto - Foto Motor RX King Cobra