Setiap pegawai tentu mengharapkan kenaikan gaji, termasuk para pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja untuk pemerintah. Bagaimana dengan gaji PNS tahun 2020? Akankah mengalami kenaikan? Berita kurang menggembirakan datang dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mengatakan jika tak ada kenaikan gaji PNS 2020. Alasannya lantaran di 2019 ini PNS, TNI dan Polri telah memperoleh kenaikan gaji pokok dengan besaran 5 %.
Anggaran gaji PNS 2020 dalam APBN sama dengan tahun 2019 ini yakni sebanyak Rp 368,6 triliun. Kendati begitu akan ada penyesuaian kenaikan gaji bagi PNS yang naik jabatan. PNS pun akan menerima gaji dan insentif yang sama sebagaimana yang telah diperoleh tahun ini. Untuk kementerian lembaga dengan prestasi mengesankan maka akan diberikan insentif tambahan.
Kendati tak mendapatkan kenaikan gaji, namun pemerintah masih menyediakan gaji dan pensiun ke-14 serta Tunjangan Hari Raya (THR) dalam menjamin kesejahteraan mereka.
Pemerintah pun mempersiapkan reformasi skema program pensiun dan Jaminan Hari Tua (JHT) bagi aparatur negara. THR diberikan tergantung dari tanggal hari raya yang biasanya maju tiap tahun. Sedangkan untuk pemberian gaji ke-13 akan diserahkan Juli 2020 berbarengan dengan tahun ajaran baru anak sekolah. Langkah itu diambil guna meringankan PNS mencukupi kebutuhan yang bertambah ketika itu.
Profesi sebagai PNS akan selalu menjadi favorit banyak orang. Tahun 2018 silam, terdata kurang-lebih 3.636.251 juta pelamar yang mengikuti seleksi CPNS 2018. Angka itu membuktikan tingginya antusiasme masyarakat yang ingin bekerja sebagai PNS. Tahun 2019 ini pun jumlah pelamar diperkirakan akan lebih membludak lagi. Begitu ditetapkan lulus, pelamar yang lolos seleksi CPNS akan bekerja di instansi yang dilamarnya. Para CPNS baru tersebut pun mulai menerima gaji dari negara. Berapa gaji PNS baru pada masa awal bekerja?
Ketentuan menyangkut gaji PNS sudah ditetapkan di PP Republik Indonesia No.15 Tahun 2019 mengenai Perubahan Kedelapan Belas atas PP No. 7 Tahun 1977 mengenai peraturan gaji Pegawai Negeri Sipil. Kendati gaji pokok yang diterima terhitung rendah menyamai upah minimum, namun PNS masih akan memperoleh tunjangan kinerja. Malah, untuk beberapa instansi, tunjangan kinerja ini besarnya bisa beberapa kali lipat dibanding jumlah gaji pokok. Kendati demikian, belum ada regulasi dari pemerintah yang mengatur mengenai besarnya tunjangan sehingga tiap instansi akan membuat ketentuan sendiri mengenai tunjangan PNS yang dibawahinya. Besaran tunjangan juga tak sama antara PNS pusat dengan PNS daerah.
Selengkapnya daftar gaji pokok PNS untuk tahun 2019 adalah sebagai berikut :
1. Golongan I
Golongan IA = Rp 1.560.800 (masa kerja 0 tahun) – Rp 2.335.800 (masa kerja 26 tahun)
Golongan IB = Rp 1.704.500 (3 tahun) – Rp 2.474.900 (27 tahun)
Golongan IC = Rp 1.776.600 (3 tahun) – Rp 2.557.500 (27 tahun)
Golongan ID = Rp 1.851.800 (3 tahun) – Rp 2.686.500 (27 tahun)
2. Golongan II
Golongan IIA = Rp 2.022.200 (masa kerja 0 tahun) – Rp 3.373.600 (masa kerja 33 tahun)
Golongan IIB = Rp 2.208.400 (3 tahun) – Rp 3.516.300 (33 tahun)
Golongan IIC = Rp 2.301.800 (3 tahun) – Rp 3.665.000 (33 tahun)
Golongan IID = Rp 2.399.200 (3 tahun) – Rp 3.820.000 (33 tahun)
3. Golongan III
Golongan IIIA = Rp 2.579.400 (masa kerja 0 tahun) – Rp 4.236.400 (masa kerja 32 tahun)
Golongan IIIB = Rp 2.688.500 (0 tahun) – Rp 4.415.600 (32 tahun)
Golongan IIIC = Rp 2.802.300 (0 tahun) – Rp 4.602.400 (32 tahun)
Golongan IIID = Rp 2.920.800 (0 tauhn) – Rp 4.797.000 (32 tahun)
4. Golongan IV
Golongan IVA = Rp 3.044.300 (masa kerja 0 tahun) – Rp 5.000.000 (masa kerja 32 tahun)
Golongan IVB = Rp 3.173.100 (0 tahun) – Rp 5.211.500 (32 tahun)
Golongan IVC = Rp 3.307.300 (0 tahun) – Rp 5.431.900 (32 tahun)
Golongan IVD = Rp 3.447.200 (0 tahun) – Rp 5.661.700 (32 tahun)
Golongan IVE = Rp 3.593.100 (0 tahun) – Rp 5.901.200 (32 tahun)
Anggaran gaji PNS 2020 dalam APBN sama dengan tahun 2019 ini yakni sebanyak Rp 368,6 triliun. Kendati begitu akan ada penyesuaian kenaikan gaji bagi PNS yang naik jabatan. PNS pun akan menerima gaji dan insentif yang sama sebagaimana yang telah diperoleh tahun ini. Untuk kementerian lembaga dengan prestasi mengesankan maka akan diberikan insentif tambahan.
Kendati tak mendapatkan kenaikan gaji, namun pemerintah masih menyediakan gaji dan pensiun ke-14 serta Tunjangan Hari Raya (THR) dalam menjamin kesejahteraan mereka.
Pemerintah pun mempersiapkan reformasi skema program pensiun dan Jaminan Hari Tua (JHT) bagi aparatur negara. THR diberikan tergantung dari tanggal hari raya yang biasanya maju tiap tahun. Sedangkan untuk pemberian gaji ke-13 akan diserahkan Juli 2020 berbarengan dengan tahun ajaran baru anak sekolah. Langkah itu diambil guna meringankan PNS mencukupi kebutuhan yang bertambah ketika itu.
Profesi sebagai PNS akan selalu menjadi favorit banyak orang. Tahun 2018 silam, terdata kurang-lebih 3.636.251 juta pelamar yang mengikuti seleksi CPNS 2018. Angka itu membuktikan tingginya antusiasme masyarakat yang ingin bekerja sebagai PNS. Tahun 2019 ini pun jumlah pelamar diperkirakan akan lebih membludak lagi. Begitu ditetapkan lulus, pelamar yang lolos seleksi CPNS akan bekerja di instansi yang dilamarnya. Para CPNS baru tersebut pun mulai menerima gaji dari negara. Berapa gaji PNS baru pada masa awal bekerja?
Ketentuan menyangkut gaji PNS sudah ditetapkan di PP Republik Indonesia No.15 Tahun 2019 mengenai Perubahan Kedelapan Belas atas PP No. 7 Tahun 1977 mengenai peraturan gaji Pegawai Negeri Sipil. Kendati gaji pokok yang diterima terhitung rendah menyamai upah minimum, namun PNS masih akan memperoleh tunjangan kinerja. Malah, untuk beberapa instansi, tunjangan kinerja ini besarnya bisa beberapa kali lipat dibanding jumlah gaji pokok. Kendati demikian, belum ada regulasi dari pemerintah yang mengatur mengenai besarnya tunjangan sehingga tiap instansi akan membuat ketentuan sendiri mengenai tunjangan PNS yang dibawahinya. Besaran tunjangan juga tak sama antara PNS pusat dengan PNS daerah.
Selengkapnya daftar gaji pokok PNS untuk tahun 2019 adalah sebagai berikut :
1. Golongan I
Golongan IA = Rp 1.560.800 (masa kerja 0 tahun) – Rp 2.335.800 (masa kerja 26 tahun)
Golongan IB = Rp 1.704.500 (3 tahun) – Rp 2.474.900 (27 tahun)
Golongan IC = Rp 1.776.600 (3 tahun) – Rp 2.557.500 (27 tahun)
Golongan ID = Rp 1.851.800 (3 tahun) – Rp 2.686.500 (27 tahun)
2. Golongan II
Golongan IIA = Rp 2.022.200 (masa kerja 0 tahun) – Rp 3.373.600 (masa kerja 33 tahun)
Golongan IIB = Rp 2.208.400 (3 tahun) – Rp 3.516.300 (33 tahun)
Golongan IIC = Rp 2.301.800 (3 tahun) – Rp 3.665.000 (33 tahun)
Golongan IID = Rp 2.399.200 (3 tahun) – Rp 3.820.000 (33 tahun)
3. Golongan III
Golongan IIIA = Rp 2.579.400 (masa kerja 0 tahun) – Rp 4.236.400 (masa kerja 32 tahun)
Golongan IIIB = Rp 2.688.500 (0 tahun) – Rp 4.415.600 (32 tahun)
Golongan IIIC = Rp 2.802.300 (0 tahun) – Rp 4.602.400 (32 tahun)
Golongan IIID = Rp 2.920.800 (0 tauhn) – Rp 4.797.000 (32 tahun)
4. Golongan IV
Golongan IVA = Rp 3.044.300 (masa kerja 0 tahun) – Rp 5.000.000 (masa kerja 32 tahun)
Golongan IVB = Rp 3.173.100 (0 tahun) – Rp 5.211.500 (32 tahun)
Golongan IVC = Rp 3.307.300 (0 tahun) – Rp 5.431.900 (32 tahun)
Golongan IVD = Rp 3.447.200 (0 tahun) – Rp 5.661.700 (32 tahun)
Golongan IVE = Rp 3.593.100 (0 tahun) – Rp 5.901.200 (32 tahun)