-->

Menghitung Biaya Hidup di Jakarta 2019

Bukan rahasia lagi jika untuk hidup di Jakarta membutuhkan ongkos yang tak sedikit. Mulai kebutuhan pokok hingga mengimbangi gaya hidup. Alih alih untuk menyisihkan uang, untuk bertahan hingga akhir bulan pun susah. Besaran upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta cukup tinggi dimana tahun 2019 ditetapkan sebesar Rp.3,9 juta. Berapa sih sebenarnya biaya hidup di Jakarta?



1. Biaya Tempat tinggal

Untuk kalangan perantau dengan penghasilan pas-pasan, biasanya memilih kos-kosan atau kontrak rumah sederhana. Bagi buruh dengan gaji hanya sebesar UMP, maka kos-kosan menjadi alternatif terbaik. Kos-kosan pun menawarkan tarif bervariasi, ditentukan oleh lokasi dan fasilitas yang diberikan. Kian dekat ke pusat kota, kian mahal. Untuk fasilitas pun begitu kian lengkap maka harganya kian selangit. Biaya kos-kosan di Jakarta antara Rp 650 ribu hingga Rp.3 jutaan. Contohnya, di kawasan Jakarta Pusat, ada kos-kosan bertarif Rp 650 ribu yaitu kamar tidur ukuran 3×4 m dimana kamar mandi ada di luar.

2. Biaya makan

Jika doyan makan di food court yang kebetulan tak jauh dari kantor maka bisa menghabiskan antara Rp.30 ribu hingga Rp.100 ribu satu kali makan. Kemudian untuk pilihan murah adalah berlangganan catering kebanyakan dengan harga Rp.15 ribu -Rp.25 ribu atau makan di warteg dengan hanya Rp.10 ribu - Rp.20 ribu/makan.

3. Biaya transportasi

Kebutuhan ini dipengaruhi jauh dekatnya kantor ke tempat tinggal. Misalnya naik angkutan umum : untuk Bus Transjakarta : Rp 3.500 x 22 (hari kerja) x 2 (pulang pergi) = Rp 154.000 per bulan, atau Commuter line : Rp 5.000 (tarif tertinggi) x 22 (hari kerja) x 2 (pulang pergi) = Rp 220.000 per bulan. Sementara untuk ojek online kurang-lebih Rp 8.000 per km.

4. Biaya lain-lain

Utamanya untuk kebutuhan tersier misalnya pergi ke bioskop, kongkow di coffee, hang-out ke mal, dan yang sejenisnya. Anggaran untuk hal ini biasanya akan cukup besar sebab Jakarta adalah kota metropolitan dengan segudang sarana hiburan dari yang murah hingga jutaan biayanya. Misalnya sebulan nonton bioskop sebanyak 2 kali maka harus mengeluarkan dana antara Rp.100 ribu -Rp.150 ribu. Kemudian pergi ke kafe atau mal dua kali sebulan maka harus merogoh kocek antara Rp.200 ribu - Rp.250 ribu. Sehingga biaya hiburan saja untuk satu bulan sekitar Rp.300- Rp.400 ribu. Tidak termasuk ongkos transportasinya. Biaya lain-lain juga termasuk dana untuk beli pulsa dan kuota.

Berikut contoh biaya hidup di Jakarta dalam satu bulan dengan standar rata-rata :

- Tempat tinggal Rp 1,5 juta
- Makan 3x sehari Rp 20 ribu x 3 x 30 hari = Rp.1,8 juta
- Transportasi Rp 10 ribu x 2 x 22 hari kerja = Rp.440 ribu
- Biaya hiburan : Rp 50 ribu (1 x nonton) + Rp 250 ribu (2 x ke mal) + Rp 160 ribu (3 x ke kafe) + Rp 150 ribu (pulsa) = Rp 610 ribu
Total yang harus dikeluarkan adalah Rp.4,35 juta / bulan.

Ternyata biaya hidup di Jakarta cukup mahal dan bahkan melebihi nilai UMP Jakarta 2019 yang hanya Rp.3,9 juta. Contoh biaya hidup di atas pun untuk pekerja bujangan. Biaya otomatis bertambah bila sudah berkeluarga dengan istri dan juga anak-anak.
LihatTutupKomentar